Kotaku..II
Malam ini benar benar gelap gulita …. Awan tebal sedari siang yang mengelayut malas tampaknya masih engan bergerak sekalipun malam berkuasa di jagad kotaku. Kelamnya malam di tambah dengan matinya lampu di kotaku….( menurut cerita rekan rekan baruku itu hal biasa….) jarang di kota kami memiliki genset sehingga kegelapan total menjadi hal yang baru karena hal seperti ini jarang terjadi dikota di mana aku berasal, sekalipun mati lampu ada saja para tetangga yang memiliki genset sehingga ada sedikit cahaya, namun ini benar –benar luar biasa bagiku gelap total dan luar biasa menakjubkan karena aku tidak bisa melihat jari jari tanganku sendiri.
Disamping itu suara suara binatang malam yang asing tiba tiba menguasai kesunyian malam seakan memamerkan kepiawaian mengumandangkan tembang malam mencuri kesempatan yang timbul seiring matinya radio di rumah kami ( di jaman tahun 2003, Siaran tv di kotaku sangatlah sulit di terima oleh antene biasa, harus mengunakan parabola kata tetangga kami). Suara mereka beriama bertalu talu saling bersahut sahutan di tengah kegelapan “KUN KONG KUN KONG KUN KONG” begitulah kira kira…bercampur dengan geraman para kodok dan juga jangkrik …..irama merdu yang aneh di telinggaku.
Aku duduk terpaku di sofa lapuk tanpa daya dalam kegelapan… mataku bekerja keras beradaptasi untuk dapat menembus kegelapan, rekan rekan baruku tanpaknya belum selesai dengan urusan urusan mereka di luar rumah. Sehingga aku total sendiri. Dalam duduku pikiranku mulai menelaah menjelajah menerawang menganalisa seluruh pengalaman baruku yang terjadi hari ini…,terlintas dalam ingatanku bagaimana canggungnya aku ketika pertama kali keluar dari pelabuhan, berkenalan dengan beberapa rekan baru yang menjemputku( ini bener bener temen baru di kenal-mereka mendapat informasi untuk menjemputku dari salah seorang bule yang ku kenal) ..mereka mengijinkanku tinggal dengan mereka karena aku membawakan computer canggih untuk mereka yang ku pesan untuk mereka. Cara berbahasa yang lain dan cara mereka memandangku yang hangat dan antusias, aroma udara dan cuaca yang basah, nama nama temanku yang cukup aneh di telinggaku karena baru kudengar. Perjalanan dari pelabuhan ke tempat aku menginap sekarang lumayan juga hampir 45menit. Namun perjalanan menuju rumah tinggal masih sulit di cerna, karena pesona satu minggu berada di laut lepas masih membayang… aroma udara laut yang kering serta bau olie kapal masih membekas dalam benakku. Satu minggu menikmati makanan yang itu itu saja menunya, goyangan ombak seakan masih mengoyang sofa di mana aku terpekur, suara hirup pikuk kelasi dan penumpang, suasana kamar mandi umum yang luar biasa wangi khas WC Indonesia, café di buritan kapal yang tidak pernah sepi pengunjung dan juga kios mie instan masih menjadi kenangan yang hangat. Senyumku tersunging takala terlintas wajah bengong terkaget kaget melihat harga yang di pajang untuk semangkup popmie dan segelas kopi…karena di tempatku berasal aku bisa mendapat 5 porsi popmie dan 4 gelas kopi untuk harga yang sama…”huh kenapa pada saat itu aku tidak menikmatinya” pikirku . karena memang makan dalam keterbatasan selalu memberi kesan mendalam, entah kapan aku bisa memdapat kesempatan ulang ini.
Malam semakin larut, akhirnya mataku lelah bekerja menembus kegelapan, kantuk melanda segera, perlahan dengan meraba raba aku mencari pintu kamarku untuk segera membaringkan badan yang sepertinya mulai terkena virus kantuk….”ahhh akhirnya” gumangku ketika aku dapat membaringkan tubuhku….taklama kemudian zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar